PEMAJUAN KEBUDAYAAN KOTA PALU

Translate

Jumat, 30 Juli 2021

Situs Cagar Budaya Makam Dato Karama

Situs Cagar Budaya Makam Dato Karama

merupakan kawasan situs makam yang terletak di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Situs makam ini oleh Pemerintah Kota Palu dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata makam tokoh bersejarah dan bukti peradaban Islam di Lembah Palu. Di Situs tersebut ditempatkan 1 orang Juru Pelihara yang bertugas untuk melakukan tugas pemeliharaan dan pemanfaatan.

Dato Karama adalah tokoh yang dituturkan oleh masyarakat adat Suku Kaili sebagai tokoh yang pertama menyebarkan ajaran Agama Islam di Sulawesi Tengah, khususnya di Lembah Palu (Sekarang Kota Palu). Kisah beliau tidak akan pernah terpisahkan dengan tutur pertemuan beliau dengan sahabat beliau yaitu Pue Njidi. 
Struktur Makam Dato Karama

Kisah tutur yang melegenda dari pertemuan dua tokoh ini adalah proses penanaman pohon rica dan pohon pisang dalam waktu sehari sudah berbuah atau bisa dipanen. Pada hakikatnya kisah ini adalah peristiwa saling berkerabatnya kedua tokoh ini dan merupakan sumber ilmu pengetahuan tentang bercocok tanam pada saat itu di Lembah Palu. Peristiwa ini diperkirakan dalam sejarah lisan masyarakat adat Suku Kaili sekitar abad ke 16.

Ardiansyah Dwi Putra, SKM
Penggiat Budaya Kota Palu
Komunitas Adat Dan Budaya Ulujadi Kota Palu

Video Eksklusif :



Minggu, 25 Juli 2021

Situs Cagar Budaya Makam Pue Mantikulore

Situs Cagar Budaya Makam Pue Mantikulore

Situs Cagar Budaya Makam Pue Mantikulore merupakan kawasan situs makam yang terletak di Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Situs makam ini oleh Pemerintah Kota Palu dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata makam tokoh adat yang bersejarah di Kota Palu.

Situs Cagar Budaya Makam Pue Mantikulore oleh Pemerintah Kota Palu ditempatkan 3 orang Juru Pelihara Cagar Budaya yang bertugas untuk melakukan tugas pemeliharaan dan Pemanfaatan.

Pue Mantikulore adalah tokoh  adat yang sangat dihormati oleh masyarakat adat Suku Kaili di Lembah Palu (Sekarang Kota Palu), dikisahkan beliau adalah seseorang yang memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang sangat baik, sehingga di masanya beliau begitu dihormati. Beliau dikisahkan juga pernah melakukan perjalanan mengelilingi pegunungan di Lembah Palu yang terbentang dari barat sampai ke Timur Lembah Palu.

Struktur Makam Pue Mantikulore

Di Dalam Bangunan Situs Makam Pue Mantikulore terdapat 4 buah makam tua. Di dalam bangunan makam ini terdapat 2 struktur makam Tokoh Adat yang di sakralkan oleh masyarakat adat Suku kaili selain makam Pue Mantikulore, ada juga makam seorang tokoh adat yang sama disakralkan dan dihormati yaitu tokoh adat yang digelari Pue Mpoluku.


Video Eksklusif : 

Situs Cagar Budaya Makam Pue Mantikulore

Ardiansyah Dwi Putra, SKM
Penggiat Budaya Kota Palu
Komunitas Adat Dan Budaya Ulujadi Kota Palu

Sabtu, 24 Juli 2021

Situs Cagar Budaya Makam Pue Njidi

Situs Cagar Budaya Makam Pue Njidi
Situs Cagar Budaya Makam Pue Njidi merupakan kawasan situs makam yang terletak di Kelurahan Kabonena, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Situs makam ini oleh Pemerintah Kota Palu dijadikan sebagai tempat kunjungan wisata makam tokoh Adat dan Agama Islam yang bersejarah di Kota Palu.

Situs Cagar Budaya Makam Pue Njidi oleh Pemerintah Kota Palu ditempatkan 3 orang Juru Pelihara Cagar Budaya yang bertugas untuk melakukan tugas pemeliharaan dan Pemanfaatan.

Pue Njidi adalah seorang tokoh yang memiliki sejarah dalam masyarakat adat Suku Kaili (Notutura) adalah seorang tokoh adat Suku Kaili yang pertama kali mempelajari Agama Islam di Lembah Palu Tanah Kaili (Sekarang Kota Palu). Datu Karama adalah sahabat beliau yang datang ke Lembah Palu Tanah Kaili dengan tujuan mulia untuk menyebarkan ajaran Agama Islam. Pertemuan beliau dengan Tokoh Penyebar Agama Islam di Sulawesi Tengah yaitu Datu Karama. Pertemuan antara dua sahabat inilah yang menjadi awal masuknya ajaran Agama Islam di Lembah Palu Tanah kaili saat itu. Diperkirakan masuknya ajaran Agama Islam di Lembah Palu Tanah Kaili yang sekarang menjadi Kota Palu adalah sekitar abad ke 17.

Makam Pue Njidi (Bernisan Hijau)

Di Dalam Bangunan Situs Makam Pue Njidi terdapat 5 Buah Makam yang di tuturkan masyarakat setempat, adalah keluarga beliau. Dua Makam Tokoh Adat Suku kaili yang meupakan sahabat sekaligus pendamping beliau, dan Dua Makam yang berada di dua sisi makam Pue njidi di tuturkan namun masih dalam perkiraan masyarakat adat setempat adalah keluarga beliau.

Ardiansyah Dwi Putra, SKM
Penggiat Budaya Kota Palu
Komunitas Adat Dan Budaya Ulujadi Kota Palu

Situs Cagar Budaya Soemoer Koeloe

  Soemoer Koeloe Di Bangun Tahun 1923 Soemoer Koeloe adalah bangunan cagar budaya yang dibangun untuk perlindungan mata air pada tahun 1923....